Laman

Rabu, 21 Juli 2010

Agama Hindu

Agama Hindu
Agama hindu berkembang sejak 1500 SM. Masuknya agama Hindu diawali dengan masuknya bangsa Arya (Indo-Jerman) ke India Utara. Bangsa Arya mula-mula menduduki daerah sungai Indus, dan berbaur dengan penduduk asli yaitu Dravida dan suku bangsa lainnya yang berdiam di India Utara. Bangsa arya masuk dan membawa berbagai ajaran kebudayaannya dan melakukan inveltrasi dan akulturasi kebudayaan di India utara. Kepercayan bangsa Arya yang berpadu dengan kepercayaan penduduk asli menjadi semacam syncretisme (peleburan) yang membentuk agama Hindu.
Agama Hindu terlahir dengan agama persia kuno secara bersamaan. Ajaran agama Hindu adalah memuja kepada banyak dewa (Politeisme) sebagai manifestasi Tuhan Yang Maha Esa dengan masing-masing memiliki kekuatan alam. Ajaran ini tertulis dalam kitab sucinya yang disebut "Wedha". Di dalam kitab suci Wedha menerangkan ada sekitar 30 juta banyaknya jumlah dewa-dewi yang dijadikan sebagai pemujaannya. Namun, dari sekian banyak dewa hanya 3 dewa yang dipuja oleh pemeluk agama Hindu. Ketiga dewa tersebut disebut sebagai "Trimurti" yaitu Dewa Brahmana (Pencipta), Dewa Wisnu (Pemelihara), Dewa Siwa (Perusak).
Kitab yang dipakai oleh para pemeluk agama Hindu terdiri dari tiga. Etika dan ajaran Hinduisme tercermin di dalamnya. Adapun kitab suci tersebut adalah :
1. Kitab Wedha.
Kitab ini berisi tentang pengetahuan. Dalam kitab ini ada empat lembar inti ajaran agama Hindu.
a. Rig-Wedha, Lembaran kitab ini berisi kumpulan nyanyian-nyanyian suci untuk pemujaan dewa-dewa yang disebut Samhita.
b. Yayur Wedha, berisi tentang rumusan upacara kurban dewa. Isinya berupa doa-doa dalam bentuk puisi dan prosa.
c. Sama Wedha, Berisi tentang melodi-melodi atau himne-himne yang dinyanyikan oleh pendeta-pendeta yang bertugas dalam upacara pemujaan dewa.
d. Atharwa Wedha, Yaitu sebuah kitab termuda usianya dan berisi tentang rumusan mantra yang mengandung kekuatan gaib yang baik dan yang jahat. Bentuknya adalah doa-doa penyembuh penyakit, ilmu sihir, doa perang, sejumlah nyanyian sakti kaum brahmana, dan ilmu yang berhubungan dengan persoalan keduniaan.
2. Kitab Brahmana
Kitab yang berisi tata cara dalam menjalankan upacara keagamaan.
3. Kitab Upanishad
Kitab ini pengetahuan tentang jiwa.
Masyarakat Hindu memiliki kehidupan yang membedakan suatu kedudukan sosial. Perbedaan kedudukan ini disebut sebagai system masyarakat berkasta. Ada empat kasta yang menjadi dasar penggolongan masyarakat hindu yaitu kasta Brahmana (Kaum agamawan), kasta Ksatria (golongan bangsawan/pemerintah), kasta Waisa (golongan petani atau pedagang), kasta Sudra (golongan pekerja kasar/rakyat biasa). Penggolongan masyarakat ini memiliki tingkat status sosial yang sangat tajam. Ada sanksi jika ada suatu perkawinan antar kasta, sehingga masyarakat hindu tidak berani melakukan pelanggaran terhadap kasta ini karena akan terkena karma pala yaitu hukuman berupa kutukan dari dewa yang menyebabkan kesengsaraan.
Sistem kekerabatan pada masyarakat Hindu bersifat patrilineal, yaitu kedudukan wanita dibawah laki-laki. Setiap perkawinan pihak perempuan yang membayar mas kawin. Dalam kehidupan kekerabatan ini ada upacara ritual yang disebut sebagai upacara sati. Upacara ini dilakukan oleh isteri yang ditinggal oleh suaminya dimana harus melakukan bunuh diri kedalam api pembakaran mayat suaminya sebagai tanda kesetiaan. Dan setelah dating penjajahan Inggris upacara ini mulai dilarang dilaksanakan sampai sekarang.
Bahasa yang dipakai agama Hindu adalah bahasa Sanskerta, yaitu bahasa yang digunakan dalam menulis kitab suci Weda. Sanskerta dijadikan bahasa suci dan juga menjadi bahasa sehari-hari oleh masyarakat Hindu. Tempat-tempat yang dianggap suci oleh masyarakat agama Hindu yaitu Mathura, Sungai Gangga, Benares, dan Orissa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar